Menyikapi hal ini, Wali Kota Samarinda Andi Harun menduga terdapat pihak-pihak yang sengaja memainkan nilai harga kebutuhan medis tersebut.

Diduga Ada Pihak yang Sengaja Mainkan Nilai Harga Kebutuhan Medis, Andi Harun Minta TNI-POLRI Lakukan Penelusuran

ANALITIK.CO.ID, Samarinda - Puncak Pandemi gelombang 4 di Samarinda memukul banyak sektor, terutama sektor kesehatan.

Kebutuhan masyarakat akan obat dan alat-alat medis meningkat tajam. Begitu pun diikuti dengan harga yang meroket.

Menyikapi hal ini, Wali Kota Samarinda Andi Harun menduga terdapat pihak-pihak yang sengaja memainkan nilai harga kebutuhan medis tersebut.

Ia berencana menggandeng unsur TNI-Polri di Samarinda untuk menelusuri.

"Saya minta bantuan Polresta Samarinda untuk menelusuri. Jangan sampai ada pihak yang bermain di situasi ini. Misalnya, melakukan penimbunan obat dan alat medis," ujar Andi Harun usai pembahasan perkembangan PPKM mikro, Minggu (25/7/2021) kemarin di Balai Kota.

Informasi melonjaknya harga dan kelangkaan barang medis saat pandemi ini didapatkan dari laporan di lapangan.

Mantan wakil ketua DPRD Kaltim itu pun menegaskan, lonjakan harga kebutuhan medis harusnya tak boleh terjadi lantaran sektor terkait tetap menyuplai. Seperti satu di antaranya adalah kebutuhan oksigen.

Pemkot Samarinda, kata Andi Harun, akan berkoordinasi dengan perusahaan gas terkait yang mendistribusikan. Salah satunya adalah PT Samator Gas Industri. Itu guna menelaah letak benang kusut terjadinya kelangkaan barang kebutuhan medis tersebut.

"Kami juga akan memastikan tidak adanya perubahan harga beli tabung oksigen. Pihak berwajib akan menelusuri mengapa terjadi kelangkaan," imbuhnya.

"Tadi pagi (Minggu 25 Juli 2021) saya bertemu Pak Kapolresta dan Pak Dandim, untuk meminta bantuan ini dimonitor. Dilakukan pemeriksaan, pengecekan, terhadap kemungkinan potensi pihak-pihak tak bertanggung di bermain di masa pandemi," pungkasnya. (*)


Artikel Terkait