Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kemenag Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) mengatakan bahwa hilal penentu awal Ramadan 1443 Hijriah di Kota Samarinda belum terlihat hingga usai ibadah salat Maghrib.

Hilal Samarinda Dipastikan Belum Terlihat Hari Ini, Awal Ramadan Tunggu Keputusan Pusat

ANALITIK.CO.ID, SAMARINDA - Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kemenag Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) mengatakan bahwa hilal penentu awal Ramadan 1443 Hijriah di Kota Samarinda belum terlihat hingga usai ibadah salat Maghrib.

Hasil ini disampaikan setelah Kemenag Kaltim menggelar Rukyatul Hilal di Menara Asmaul Husna Islamic Center Samarinda, Jumat (1/4/2022).

Masrawan, Kakanwil Kemenag Kaltim, Masrawan menyampaikan, dengan tidak terlihatnya hilal, penentu awal Ramadan akan menunggu hasil sidang isbat di Kemenag

"Ternyata di Samarinda tidak bisa terlihat, oleh itu kita mengikuti dari Pemerintah Kemenag Pusat. Kita ikuti saja apakah hari Sabtu atau Minggu," ujarnya.

Diketahui, kegiatan Rukyatul Hilal selalu digelar di Kota Samarinda setiap tahunnya.

Masrawan menyampaikan bahwa kegiatan Rukyatul Hilal di Kota Samarinda ini setiap tahun.

"Kalau kami dari Kanwil Kemenag Kaltim di setiap tahun pasti menyiapkan alat untuk melihat Rukyatul Hilal ini," sebutnya.

Ia menyebutkan ada beberapa hal yang menjadi tujuan dilaksanakan Rukyatul Hilal pada hari ini.

Pertama, Rukyat merupakan kegiatan ibadah sebagai bentuk perintah Rasulullah SAW, sebagaimana hadisnya bebunyi ; Berpuasalah kamu karena melihat bulan dan berbukalah karena melihat bulan.

"Semoga kegiatan ini bernilai ibadah," ucapnya.

Kedua, kegiatan ini merupakan instruksi dari Kementerian Agama agar Kakanwil ataupun Kemenang Kabupaten/Kota harus melakukan Rukyatul Hilal setiap awal Ramadan.

Ketiga kegiatan ini akan dilaporkan, kepada Kemenag sebagai bahan pertimbangan sidang isbat penentuan awal Ramadhan 1443 H.

"Setelah kami memantau kurang lebih setengah jam, harus segera dilaporkan ke Jakarta," sebutnya.

Keempat, sarana membangun kebersamaan dan kesepahaman, atas pemerintah, organisasi masyarakat (Ormas) dan lainnya.

"Karna itu kami memohon masyarakat umat Islam menerima sidang isbat nantinya," jelasnya. (*)


Artikel Terkait