ANALITIK.ID, SAMARINDA - Tindak lanjut terkait usulan Dewan khususnya Komisi III, dalam menyikapi insiden penabrakan jembatan oleh kapal tongkang pengangkut batu bara maupun kayu akan dibahas kembali awal tahun 2020.
Pada rapat yang dilakukan beberapa waktu lalu bersama pihak terkait penabrakan tiang penyangga jembatan Mahakam, Dewan mengusulkan adanya penutupan sementara terhadap kegiatan lalu lintas pengangkutan di bawah kolong jembatan.
Usulan itu ditujukan anggota Komisi III DPRD Kaltim Syafruddin kepada Balai Pengerjaan Jalan Nasional (BPJN) XII Balikpapan.
Menurut Udin sapaan akrabnya, penutupan aktivitas perkapalan di kolong Jembatan Mahakam sebagai langkah antisipasi terhadap kembali terulangnya insiden serupa.
Ia menjelaskan, saat ini Dewan belum ada rapat lanjutan untuk membahas usulan tersebut, saat dikonfirmasi via WhatsApp, Kamis, (26/12/2019).
"Belum ada rapat tindak lanjut terkait usulan yang Dewan sampaikan ke pihak eksekutif dalam hal ini pihak penanggung jawab BPJN," ujarnya.
Politikus Partai PKB ini menyampaikan bahwa rapat akan di agendakan setelah tahun baru 2020. Yang akan dibahas dalam rapat tersebut Salah satunya mempertanyakan tindak lanjut BPJN terkait usulan yang di ajukan Dewan.
Diketahui, menurut informasi Kepala BPJN XII Balikpapan Budiamin mengaku, sudah menerima usulan penutupan sementara kolong Jembatan Mahakam. Usulan itu saat ini sedang dikoordinasikan pihaknya dengan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Samarinda.
Sementara informasi yang di dapat dari Udin sampai saat ini belum ada respon atau tindak lanjut dari pihak BPJN.
"Sampai saat ini BPJN belum memberi respon, Kita DPRD sesuai kewenangan yang melekat pada DPRD yaitu akan terus menjalankan fungsi untuk pengawasan," tegas Udin.
"Usulan yang diajukan oleh Dewan harus segera di tindak lanjuti karena sebentar lagi jembatan kembar Mahakam IV akan segera di operasikan," tutupnya. (advertorial)
Logo DPRD Kaltim
