Sebelumnya AH bersama tim membagikan 300 paket nasi bungkus di kawasan jalan Terong Pipit 1,2 dan 3, Bengkuring.

Turun ke Lokasi, Andi Harun Bagikan Nasi Bungkus ke Warga Terdampak Banjir di Samarinda

ANALITIK.CO.ID - Bencana banjir yang terus melanda Kota Tepian tiap tahunnya membuat prihatin banyak orang.

Tak terkecuali salah seorang figur pemimpin di Samarinda, Andi Harun. Pria yang akrab disapa (AH) ini untuk kedua kalinya turun melihat kondisi warga yang tempat tinggalnya terendam air hingga setinggi pinggul orang dewasa.

Sebelumnya AH bersama tim membagikan 300 paket nasi bungkus di kawasan jalan Terong Pipit 1,2 dan 3, Bengkuring.

Kali ini giliran warga jalan Gelatik, RT 15 dan warga jalan Pemuda, Kelurahan Temindung Permai, Kecamatan Sungai Pinang.

Sebanyak 500 paket nasi bungkus dan beberapa jenis obat-obatan berupa minyak telon, bedak gatal, lotion anti nyamuk, dan beberapa jenis obat penurun panas dibagikan kepada warga.

"Hari ini tidak cuma nasi yang kita kasih ke warga, tapi ada juga obat-obatan untuk keadaan darurat seperti sekarang ini," ujar Andi Harun saat diwawancara awak media usai melaksanakan kegiatan sosial untuk warga terdampak banjir, Rabu (27/5/2020).

Calon Walikota Samarinda ini juga tak lupa mengapresiasi seluruh kerja tim relawan dan seluruh para donatur yang tergerak hatinya untuk bisa membantu sesama, khususnya para korban banjir.

"Saya sangat senang melihat kerja gotong-royong masyarakat. Ini modal yang tentu sangat berharga yang kita warga Samarinda miliki. Kepedulian yang tinggi ini tentu juga dapat sangat amat membantu meringankan beban para korban banjir," ungkapnya.

Saat di lokasi, AH melihat potensi banjir yang terus mengancam warga harus menjadi fokus penting pemerintah untuk menyelesaikan persoalan ini.

Untuk itu ia menjabarkan sekilas program penanganan banjir yang telah ia dan pasangan calon walikota siapkan guna mencegah terjadi musibah banjir dikemudian hari.

"Saat ini salah satu faktor banjir adalah terjadinya pendangkalan di bendungan Lempake. Daya tampung bendungan yang dulunya 4,7 juta meter kubik air kini hanya sisa 1,3 meter kubik air. Untuk itu perlu penyikapan serius soal ini" pungkasnya.

"Peran masyarakat untuk tidak membuang sampah juga menjadi faktor sangat penting. Maka itu ini merupakan kerja kolektif dari semua pihak. Tidak hanya pemerintah kota maupun provinsi," tambahnya. (*) 


Artikel Terkait