Prilly Latuconsina menjadi dosen tamu di Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, pada Kamis (29/9).

Prilly Latuconsina Jadi Dosen di UGM

ANALITIK.CO.ID - Prilly Latuconsina menjadi dosen tamu di Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, pada Kamis (29/9).

Setelah mengajar, ia pun membagikan pengalamannya dalam jumpa pers.

Prilly mengatakan bahwa dirinya memaparkan materi terkait selebritisasi dan selebrifikasi yang lebih banyak membahas soal pencitraan juga seluk-beluk dunia selebritas.

Prilly menyebut, ia memaparkan materi selama dua jam dengan melalui banyak studi kasus dan berdiskusi dengan mahasiswa pada sesi tanya jawab.

"Pertanyaan yang ditanyakan juga tentang proses di behind the screen yang memang saya alami," ujar Prilly yang sudah malang melintang berkarier sebagai selebritas selama 13 tahun.

"Mereka menanyakan soal bagaimana pendapat (saya soal) ada satu public figur yang mendukung satu kasus, tapi ketika ada kasus tersebut, dia diam saja," lanjutnya.

"Dari perspektif publik figur saya mencoba menggali kenapa ya tindakan public figur ini diam. Jadi benar-benar mengkaji," kata Prilly

"Seru sekali tadi, penuh dengan tawa. Saya juga dikasih pantun tadi sama mahasiswa," selorohnya.

Prilly mengaku memang memiliki minat dalam dunia pengajaran.

Untuk bisa hadir sebagai dosen tamu ini pun, Prilly menyebut dirinya tak mendapatkan keistimewaan karena statusnya sebagai selebritas.

Ia menyebut mendaftar terlebih dahulu dalam program praktisi mengajar Kemendikbudristek, hingga akhirnya UGM menerimanya sebagai dosen praktisi.

Pada program ini, dosen praktisi hanya akan terlibat untuk mengajar selama dua pertemuan.

Prilly rencananya akan kembali mengisi mata kuliah di UGM pada Oktober 2022.

Dosen Departemen Ilmu Komunikasi UGM, Lidwina Mutia Sadasri, menjelaskan Kajian Selebritas merupakan mata kuliah unggulan dari peminatan media hiburan.

Lidwina menjelaskan, dalam peminatan media hiburan ini, mahasiswa UGM diajarkan berbagai macam kajian entertainment, mulai dari musik, game, film, dan termasuk di dalamnya industri selebritas, audiens serta fan alias penggemar.

Peminatan ini disebut Lidwina melihat dari perspektif ilmu komunikasi, tentang bagaimana sebuah industri itu bekerja, aktor yang menjalankannya, hingga karakteristik audiensnya.

"Sehingga nanti teman-teman mahasiswa ketika setelah mengambil mata kuliah itu, bisa melihat berbagai macam produk media entertainment dalam perspektif yang lebih luas," pungkasnya. (*)


Artikel Terkait