Kabar duka datang dari salah satu pengusaha tanah air, Adiguna Sutowo. Anak eks Direktur Utama Pertamina Ibnu Sutowo yang juga merupakan mertua dari artis Dian Sastrowardoyo meninggal hari ini di RSPP Pertamina, Jakarta.

Mertua Dian Sastro Meninggal Dunia, Ini Sosok Adiguna Sutowo

ANALITIK.CO.ID - Berita Nasional yang dikutip ANALITIK.CO.ID tentang sosok Adiguna Sutowo.

Kabar duka datang dari salah satu pengusaha tanah air, Adiguna Sutowo. Anak eks Direktur Utama Pertamina Ibnu Sutowo yang juga merupakan mertua dari artis Dian Sastrowardoyo meninggal hari ini di RSPP Pertamina, Jakarta.

"Inna Lillahi Wa Inna Illaihi Rojiun. Telah meninggal dunia Bapak Adiguna Sutowo, Founder MRA Group, Ayahanda dari Bapak Maulana Indraguna Sutowo, Direktur Utama MRA Group," tutur Iwet Ramadhan, Head of Business Growth MRA Media.

"Semoga amal ibadah almarhum diterima, dimaafkan segala kesalahannya, dan diterima di tempat terbaik di sisi-Nya. Amin," lanjut Iwet dikutip dari Instagram Storiesnya.

Menurut rencana, almarhum akan dimakamkan di TPU Tanah Kusir. Demikian keterangan keluarga dalam papan pengumuman di rumah duka di Menteng, Jakarta Pusat.

"Akan dimakamkan pada hari Minggu (18/4) di TPU Tanah Kusir Blok AA 41, pukul 13.00 WIB," tulis pihak keluarga.

Selain sebagai pengusaha, Adiguna juga dikenal sebagai seorang pereli nasional. Dia adalah seorang pembalap mobil yang berkarier sekitar 1970-an hingga 1990-an bersama Tommy Soeharto, Ricardo Gelael, Soetikno Soedarjo, dan Ongky Soemarno.

Ia lahir pada 31 Mei 1958 (umur 62) yang merupakan anak dari pasangan Ibnu Sutowo dan ibunya bernama Zaleha.

Adiguna adalah 7 bersaudara yaitu Nuraini Zaitun Kamarukmi Luntungan, Endang Utari Mokodompit, Widarti, Pontjo Nugroho Susilo, Sri Hartati Wahyuningsih, Handara, dan Adiguna. Seperti saudara-saudaranya yang lain, si bungsu Adiguna pun berkecimpung dalam bisnis.

Dia tercatat sebagai bos perusahaan farmasi PT Sunthi Sepuri. Perusahaan yang didirikan pada 1998 ini memproduksi tablet, kapsul, sirup dan suspensi, dan sirup kering/serbuk injeksi beta laktam.

Tak hanya itu, dia juga berkecimpung di bisnis media, farmasi, properti, otomotif, juga entertainment. Bisnis propertinya menggurita karena menguasai penjualan dan pemasaran operasional lima hotel kelas atas, yaitu Jakarta Hilton International Hotel, Lagoon Tower Jakarta Hilton International, The Hilton Residence, Patra Surabaya Hilton International dan Bali Hilton International.

Menurut catatan, Adiguna juga sempat memiliki hubungan bisnis dengan Tommy di masa jayanya. Keduanya mendirikan PT Mahasarana Buana (Mabua) pada tanggal 5 September 1985. Perusahaan yang beroperasi di Batam ini berdagang dinamit untuk keperluan industri.

Untuk itu, Mabua mengelola gudang penyimpan bahan peledak di Pulau Momoi, dekat Batam, sebelum didistribusikan kepada para pelanggan. Adiguna yang juga anggota Persatuan Menembak dan Berburu Seluruh Indonesia (Perbakin) ini dikenal dekat juga dengan kerajaan bisnis Sudwikatmono.

Terlepas dari status anak seorang pejabat, nama Adiguna santer terdengar saat sang putera, Maulana Indraguna Sutowo, meminang artis Dian Sastrowardoyo pada 18 Mei 2010 silam.

Ibarat pernikahan Aurel-Atta, saat itu pernikahan Indraguna-Dian barangkali jadi pernikahan impian kala itu. Hanya saja, hal ini tidak mampu menghapuskan ingatan publik akan berbagai masalah hukum yang sempat dihadapi mertua Dian Sastro itu.

Pada 2004, Adiguna sempat mengancam membunuh David Reynaldo Titawono, keponakan musisi Achmad Albar dan penyanyi Camelia Malik. Insiden terjadi di Kemang, Jakarta Selatan.

Disebutkan ancaman dengan senjata api ini dipicu pertengkaran David dan salah satu keponakan Adiguna. Keluarga Albar melaporkan kejadian tersebut sehingga Adiguna diperiksa di Polda Metro Jaya. Akan tetapi, kasus itu diselesaikan kedua keluarga dan laporan dicabut.

Tidak berhenti sampai di situ, Adiguna kembali terlibat dalam masalah hukum pada 2005. Tepat di awal tahun, ia menembak mati Yohanes Brachmans Haerudy Natong alias Rudy di Island Bar Fluid Club & Lounge, Hotel Hilton Jakarta.

Rasa kesal Adiguna dipicu bar yang tidak bisa memproses kartu debit guna pembayaran minuman yang dipesan. Sebelumnya ia pun sudah dibuat kesal karena pembayaran minuman tidak bisa dibebankan ke kamarnya sehingga Novia Heriana alias Tinul, sang sahabat, yang mesti melunasi.

Adiguna lantas mencabut pistol Smith & Wesson kaliber 22 dan menembak kepala Rudy.

Kasus berjalan meski diwarnai dugaan penggunaan narkoba jenis kokain oleh Adiguna. Atas perbuatannya, ia terancam hukuman kurungan selama tujuh tahun.

Semua tuduhan memang terbukti secara sah tetapi ia masih bisa memperoleh keringanan karena beberapa hal termasuk keluarga yang sudah meminta maaf terhadap keluarga Rudy di Flores. Pengajuan banding dilancarkan hingga ke Mahkamah Agung hingga akhirnya tujuh tahun menguap jadi hanya sekitar dua tahun. Adiguna bebas di 2007 setelah menerima remisi dari Kementerian Kehakiman.

Seolah tak ingin kehilangan sorotan, ia kembali berurusan dengan polisi setelah menerobos kediaman istri keduanya, Vika Dewayani. Dari keterangan polisi, sopir Adiguna bernama Dalyono menyebut Adiguna di mobil bersama Anastasia Florina Limasnax, yang saat itu merupakan istri gitaris grup band Padi, Satriyo Yudi Wahono atau dikenal dengan Piyu. Akan tetapi kini keduanya sudah bercerai. Mobil Limasnax pun merangsek ke pagar rumah.

Kemudian pada 2018, Adiguna seharusnya memenuhi panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai saksi dugaan korupsi dan pencucian uang di Garuda Indonesia. Namun, ia urung hadir karena mengaku sakit. Indraguna, sang anak, pun dipanggil atas kasus serupa. (*)

Artikel ini telah tayang di cnbcindonesia.com dengan judul "Profil Adiguna Sutowo, Mertua Dian Sastro yang Wafat Hari ini", https://www.cnbcindonesia.com/news/20210418111006-4-238731/profil-adiguna-sutowo-mertua-dian-sastro-yang-wafat-hari-ini


Artikel Terkait