Suasana duka atas kepergian Bupati Situbondo, H Dadang Wigiarto, masih sangat terasa.

Kabar Duka, Bupati Situbondo Tutup Usia Akibat Terpapar Covid-19

ANALITIK.CO.ID - Berita Nasional yang dikutip ANALITIK.CO.ID tentang meninggalnya Bupati Situbondo akibat terpapar Covid-19.

Suasana duka atas kepergian Bupati Situbondo, H Dadang Wigiarto, masih sangat terasa. 

Bupati dua periode itu tutup usia, setelah tiga hari berjuang melawan COVID-19 di RSUD dr Abdoer Rahem Situbondo.

Banyak pihak merasa kehilangan atas kepergian almarhum di usia 54 tahun. 

Salah satunya adalah PKB Situbondo, partai yang selama ini menjadi kendaraan almarhum meniti karir politiknya yang cukup panjang di Kota Santri.

"Almarhum adalah kader terbaik kami. Tentu saja, keluarga besar PKB merasa kehilangan atas kepergian almarhum," kata Ketua DPC PKB Situbondo, Ali Yafi Mughni kepada detikcom, Jumat (27/11/2020).

Sejak awal berkiprah di panggung politik daerah, Bupati Dadang memang langsung menentukan pilihannya bergabung dengan PKB. 

Kala itu menduduki kepengurusan partai di Divisi Hukum. 

Bisa jadi, ini tak lepas dari kiprah almarhum sebelumnya yang memang aktif di dunia hukum.

"Sebelumnya almarhum memang sudah cukup lama menjadi advokat atau pengacara di Situbondo," sambung Ali Yafi.

Pada pemilihan anggota legislatif (Pileg) tahun 2004, Bupati Dadang mulai mencoba maju melalui PKB. 

Namun, saat itu almarhum gagal mendapatkan kesempatan menjadi caleg terpilih. Tak patah arang, Bupati Dadang terus menata kiprahnya di panggung politik partai.

Termasuk, saat PKB terbelah dan di Situbondo memilih menjadi PKNU. Saat itu, Dadang Wigiarto dipercaya menjadi Sekretaris Tanfidz PKNU Situbondo. 

Pada Pileg tahun 2009, almarhum mencoba kembali untuk maju menjadi caleg. 

Hasilnya, Dadang pun terpilih menjadi salah satu anggota DPRD Situbondo.

"Bahkan, saat itu posisi almarhum di DPRD masuk dalam jajaran pimpinan. Beliau menjadi Wakil Ketua DPRD periode 2009 -2014," sambung Ali Yafi.

Baru satu tahun duduk di kursi legislatif, nama Dadang masuk dalam bursa Calon Bupati yang akan diusung PKNU dalam Pilkada Situbondo 2010 silam. 

Bahkan atas 'rekomendasi' sejumlah masyaikh di Situbondo, nama Dadang Wigiarto benar-benar tampil sebagai Calon Bupati dari PKNU. 

Saat itu, PKNU berkoalisi dengan Partai Golkar yang menunjuk nama Rahmat sebagai Cawabupnya.

"Waktu itu dikenal dengan istilah Daulat atau Dadang -Rahmad. Alhamdulillah, pasangan ini menang dan tampil sebagai pasangan terpilih melalui Pilkada 2010," beber Ali Yafi.

Tak hanya satu periode saja. Periode berikutnya, Dadang Wigiarto bahkan kembali terpilih menjadi Bupati Situbondo melalui Pilkada tahun 2015. 

Kala itu, Dadang maju sebagai Cabup berpasangan dengan H Yoyok Mulyadi melalui PKB. 

Sebab, saat itu PKNU sudah tidak ada, dan di Situbondo kembali dilebur menjadi PKB.

"Di kepengurusan partai, posisi almarhum digeser melalui Muscab tahun 2015. Kalau sebelumnya beliau di jajaran tanfidz, digeser menjadi Wakil Sekretaris Dewan Syuro untuk periode 2015 - 2020. Jadi sampai sekarang," tutur Ali Yafi.

Tak heran, kiprah politik almarhum yang cukup panjang membuat PKB Situbondo benar-benar kehilangan. 

Almarhum meninggal tiga bulan menjelang masa bhaktinya sebagai Bupati periode kedua ini akan berakhir. 

Banyak prestasi yang ditorehkan almarhum selama memimpin Kabupaten Situbondo.

"Kabupaten Situbondo bisa mendapatkan SAKIP dan masuk nominasi sebagai Kabupaten terinovatif ketiga di Indonesia, dan masih banyak prestasi lainnya. Ini tentu tak lepas dengan kepiawaian almarhum memimpin daerah," tandas Yafi.

Bahkan, sambung dia, prestasi besar almarhum untuk Situbondo berhasil ditorehkan pada tahun 2018 lalu. 

Saat itu, Kabupaten Situbondo mampu dibawanya keluar dari kategori Kabupaten tertinggal menjadi Kabupaten berkembang menuju maju. 

Disebutkan juga, almarhum memiliki konstribusi yang besar terhadap PKB Situbondo.

"Pileg 2019 lalu, almarhum menunjuk istrinya ibu Ummi Kulsum maju dan berjuang lewat PKB. Alhamdulillah mendapatkan perolehan suara yang cukup banyak, sehingga bisa menjadi wakil rakyat di Dapil satu," tandasnya.

Karena itu, berpulangnya almarhum membuat PKB Situbondo benar-benar merasa kehilangan kader terbaiknya. 

Selama ini almarhum mampu menunjukkan dirinya sebagai kader berprestasi, baik di kancah politik maupun pemerintahan.

"Atas nama keluarga besar PKB, kami turut berbela sungkawa. Semangat dan kebaikan yang selama ini ditunjukkan almarhum, semoga bisa menjadi tauladan untuk pemimpin Situbondo ke depan," harap Ali Yafi Mughni. (*)

Artikel ini telah tayang di detik.com dengan judul "Karir Politik Dadang Wigiarto Gagal Nyaleg Tapi Dua Kali Jadi Bupati Situbondo", https://news.detik.com/berita-jawa-timur/d-5271892/karir-politik-dadang-wigiarto-gagal-nyaleg-tapi-dua-kali-jadi-bupati-situbondo/2


Artikel Terkait