Pilpres 2024, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dinilai berpeluang menang.

Hasil Survei: Prabowo Unggul dari Para Petinggi Partai hingga Pendukung Jokowi Pindah ke Ganjar

ANALITIK.CO.ID - Pilpres 2024, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dinilai berpeluang menang.

Hal itu diketahui berdasarkan Survei terbaru Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC).

Dalam survei itu, menyebut bahwa  Prabowo Subianto  bisa menang jika calon yang maju hanya para petinggi partai saja. 

"Kalau calon presiden harus petinggi partai, Prabowo hampir dipastikan akan menang. Selain Prabowo, petinggi partai lainnya, yakni Puan atau Airlangga terlalu rendah untuk bersaing," tulis SMRC dalam paparan hasil surveinya dikutip dari Tempo. 

Survei itu dilakukan oleh SMRC pada 5-13 Agustus 2022.

Mereka memilih 1220 responden secara acak bertahap.

Dari jumlah itu, sebanyak 1053 orang berhasil diwawancarai mewawancara secara langsung.

SMRC pun mengklaim margin of error survei itu sebesar plus minus 3,1 persen dan tingkat kepercayaannya mencapai 95 persen. 

Pada survei itu, SMRC sempat melakukan simulasi tertutup dengan 5,4 dan 3 nama calon presiden  yang diprediksikan maju.

Hal itu, menurut mereka, tak lepas dari realita bahwa untuk mendukung seorang calon harus melewati ambang batas 20 persen kursi DPR RI. 

Dalam simulasi 5 nama calon, SMRC tak memasukkan nama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Mereka hanya memasukkan lima nama para ketua umum dan elit partai politik seperti Prabowo Subianto, Agus Harimutri Yudhoyono (AHY), Puan Maharani, Muhaimin Iskandar dan Airlangga Hartarto. 

Hasilnya, Prabowo disebut unggul dengan elektabilitas 39,4 persen.

AHY berada di posisi kedua dengan 13,3 persen sementara Puan hanya meraih 6,9 persen, Muhaimin 6,7 persen dan Airlangga 3,3 persen.

Meskipun demikian, masih ada 30,3 persen masyarakat yang tak memberikan jawaban dalam simulasi tertutup itu. 

Dalam simulasi dengan 4 nama, tanpa Ganjar Pranowo, Prabowo juga diprediksi meraih kemenangan jika hanya bersaing dengan Anies Baswedan, Puan dan Airlangga.

Dalam simulasi ini, Prabowo meraih 37 persen, Anies 25,9 persen, Puan 8,1 persen, dan Airlangga 3,6 persen. Sisanya, sebanyak 25,5 persen tak memberikan jawaban. 

Prabowo baru kalah ketika nama Ganjar Pranowo dimasukkan ke dalam simulasi 4 nama menggantikan Puan Maharani.

Dalam simulasi ini, elektabilitas Ganjar sebesar 31,7 persen sementara Prabowo hanya 28,4 persen.

Anies mendapatkan 21,6 persen dan Airlangga 2,7 persen.

Terdapat 15,6 persen masyarakat yang menyatakan tidak tahu atau tidak menjawab.

Dalam simulasi 3 nama, persaingan antara Ganjar dan Prabowo semakin ketat.

Ganjar mendapatkan 32 persen suara sementara Prabowo 30,8 persen.

Anies hanya mendapatkan 21,9 persen dan 15,3 persen lainnya menyatakan tidak tahu atau tidak menjawab.

SMRC menyatakan bahwa dukungan terhadap Ganjar Pranowo dari masyarakat semakin menguat.

Hal itu tak lepas karena popularitas Ganjar yang semakin menanjak dan dia juga lebih disukai ketimbang Anies Baswedan dan Prabowo Subianto.

Selain itu, menurut SMRC, para pendukung Presiden Jokowi juga berpindah ke Ganjar. (*)


Artikel Terkait