Jika Bumi berotasi berlawanan maka seperti mengatur ulang arus laut dan angin dan berinteraksi dengan benua dengan cara yang berbeda.

Situasi Bumi Bila Matahari Terbit dari Barat, Gurun Akan Ditumbuhi Rumput

ANALITIK.CO.ID - Selama miliaran tahun, Bumi berotasi ke arah yang sama dengan matahari dan para ilmuwan pun memodelkan versi Bumi yang berotasi berlawanan.

Ilmuwan mempelajari bagaimana rotasi bumi mempengaruhi perubahan iklim bumi serta kondisi alamnya.

Dikutip dari Live Science, Florian Ziemen, co-creator simulasi dan peneliti dari Max Planck Institute for Meteorology di Jerman mengatakan jika rotasi terjadi terbalik dengan mempertahankan semua karakteristik utama topografi seperti ukuran, bentuk, dan posisi benua dan lautan, sambil menciptakan serangkaian kondisi yang sama, makan akan tercipta interaksi yang berbeda antara sirkulasi dan topografi.

Jika Bumi berotasi berlawanan maka seperti mengatur ulang arus laut dan angin dan berinteraksi dengan benua dengan cara yang berbeda.

Hal ini pun menghasilkan kondisi iklim yang sama sekali baru di seluruh dunia, menurut para peneliti dalam tinjauan proyek tersebut.

Para peneliti pun mensimulasikan apa yang akan terjadi jika Bumi berputar ke belakang atau arah berlawanan. Secara keseluruhan, para peneliti menemukan bahwa Bumi yang berputar ke belakang adalah Bumi yang lebih hijau.

Cakupan gurun global menyusut dari sekitar 16 juta mil persegi atau 42 juta kilometer persegi menjadi sekitar 12 juta mil persegi atau 31 juta km persegi.

Rerumputan tumbuh di lebih dari separuh daerah bekas gurun, dan tanaman berkayu muncul untuk menutupi separuh lainnya.

Vegetasi Bumi versi ini pun menyimpan lebih banyak karbon daripada Bumi kita yang berputar ke depan, para peneliti menemukan.

Namun, gurun muncul di tempat yang belum pernah mereka alami sebelumnya, seperti di Amerika Serikat bagian tenggara, Brasil selatan dan Argentina, dan China utara.

Perubahan rotasi juga membalikkan pola angin global, membawa perubahan suhu ke subtropis dan garis lintang tengah; zona barat benua mendingin saat batas timur menghangat, dan musim dingin menjadi lebih dingin secara signifikan di Eropa barat laut. Arus laut juga berubah arah, menghangatkan batas timur laut dan mendinginkan batas barat.

Dalam simulasi, AMOC-arus laut yang bertanggung jawab untuk mengangkut panas ke seluruh dunia menghilang dari Samudra Atlantik, tetapi arus serupa dan sedikit lebih kuat muncul di Pasifik, membawa panas ke Rusia timur.

Menurut Ziemen hasil ini tidak biasa dan sebelumnya pada simulasi rotasi Bumi terbalik belum pernah terlihat perubahan ini.

"Tetapi karena AMOC adalah hasil dari banyak interaksi kompleks dalam sistem iklim, mungkin ada banyak alasan untuk perbedaan ini," katanya.

Tetapi bagi Ziemen, penghijauan Sahara adalah perubahan paling menarik yang muncul dalam model rotasi Bumi terbalik yang paling baru.

"Melihat Sahara hijau dalam model kami membuat saya berpikir tentang alasan mengapa kami memiliki gurun di Sahara. Pemikiran tentang pertanyaan paling mendasar inilah yang membuat saya terpesona tentang proyek ini," kata Ziemen.

Planet berotasi ke belakang terjadi pada Venus. Di planet yang dijuluki Bintang Fajar atau Bintang Senja ini Matahari terbit dari Barat dan tenggelam di timur.

Di Bumi, Matahari, Bulan, planet-planet dan bintang-bintang semuanya terbit di timur dan terbenam di barat. Alasannya, bumi berputar ke arah timur, seperti dikutip dari situs resmi NASA. (*)

Artikel ini telah tayang di cnbcindonesia.com dengan judul 'Ahli Ungkap Situasi Bumi Bila Matahari Terbit dari Barat' https://www.cnbcindonesia.com/tech/20210924103051-37-278846/ahli-ungkap-situasi-bumi-bila-matahari-terbit-dari-barat


Artikel Terkait