Komunitas LGBT diperbolehkan menonton pertandingan Piala Dunia 2022 di Qatar.

Komunitas LGBT Akhirnya Diperbolehkan Nonton Pertandingan Piala Dunia 2022 di Qatar

ANALITIK.CO.ID - Komunitas LGBT diperbolehkan menonton pertandingan Piala Dunia 2022 di Qatar.

Hal itu disampaikan oleh Menteri Energi Qatar Saad Sherida Al-Kaabi saat diwawancarai surat kabar Bild Jerman.

Kendati demikian, Al-Kaabi menegaskan Barat tak bisa mendikte warga Qatar tentang apa yang harus mereka yakini.

"Jika mereka ingin mengunjungi Qatar, kami tidak masalah dengan itu," ujar Al-Kaabi tentang komunitas lesbian, gay, biseksual dan transgender.

Pernyataan Al-Kaabi itu diterbitkan pada Rabu.

Namun dia mengatakan Barat ingin mendikte apa yang diinginkannya ke Qatar.

Di Qatar, homoseksualitas adalah ilegal.

“Jika Anda ingin mengubah saya sehingga saya akan mengatakan bahwa saya percaya pada LGBTQ, bahwa keluarga saya harus menjadi LGBT, bahwa saya menerima LGBT di negara saya, bahwa saya mengubah hukum saya dan hukum Islam untuk memuaskan Barat, maka ini tidak bisa diterima," ujarnya. 

Diketahui, hubungan Qatar dengan Jerman mengalami pasang surut akhir-akhir ini.

Menteri Dalam Negeri Jerman Nancy Faeser mengkritik hak asasi manusia Qatar terkait LGBT.

Namun pekan ini Jerman menyepakati kesepakatan untuk mengimpor gas alam cair (LNG) dari Qatar.

Sejumlah kontroversi muncul di arena Piala Dunia 2022 yang tengah berlangsung di Qatar.

Salah satunya, Qatar yang menerapkan hukum Islam ketat, melarang penggunaan ban One Love bagi kapten sepak bola.

Beberapa negara menolak peraturan tersebut dan berupaya mengenakan ban lengan (armband) selama pertandingan berlangsung.

Namun, ancaman FIFA menghentikan usaha mereka.

Tuan rumah Qatar menetapkan homoseksual dan hubungan sesama jenis lain adalah hal illegal.

Ban lengan One Love adalah salah satu upaya memprotes itu, juga aturan-aturan berbau ketidaksetaraan lainnya. (*)


Artikel Terkait