ANALITIK.CO.ID - Selebrasi gol tarian Samba Vinicius Junior memicu kontroversi di Spanyol.

Sebagian pihak menilai goyangan winger Madrid itu melecehkan lawan.

Penggawa Atletico Madrid, Koke, juga meminta Vinicius untuk tidak menari saat mencetak gol di Derby Madrid akhir pekan ini.

Komentar lebih pedas dilontarkan presiden Asosiasi Agen-agen Spanyol, Pedro Bravo.

Bravo menganggap Vinicius Junior memprovokasi lawan dengan selebrasinya itu.

Dia menyamakan joget pemain Brasil tersebut dengan monyet.

"Vinicius harus menghormati lawan-lawannya. Apabila Anda mau menari, pergi saja ke panggung Samba di Brasil. Di Spanyol, Anda mesti respek ke rival-rival dan berhenti bermain-main seperti monyet," kata Braco kepada El Chiringuito TV.

Terkait hal itu, Real Madrid buka suara.

Los Blancos sangat menyayangkan komentar rasisme yang diarahkan kepada Vinicius Junior.

Real Madrid bahkan siap membawa masalah ini ke ranah hukum.

"Real Madrid C. F. mengutuk semua jenis bahasa dan perilaku rasis dan xenofobia dalam sepakbola, olahraga, dan kehidupan secara umum, seperti komentar yang disesalkan dan disayangkan yang dibuat terhadap pemain kami Vinicius Junior dalam beberapa jam terakhir," begitu isi pernyataan resmi Madrid, Sabtu (17/9/2022).

"Real Madrid ingin mengungkapkan kasih sayang dan dukungannya untuk Vinicius Junior, pemain yang menganggap sepakbola sebagai sikap terhadap kehidupan melalui kegembiraan, rasa hormat dan sportivitas. Sepakbola adalah olahraga paling global dan harus menjadi model nilai dan koeksistensi," sambungnya.

"Klub telah mengarahkan layanan hukumnya untuk mengambil tindakan hukum terhadap siapa pun yang membuat pernyataan rasis terhadap pemain kami," demikian pernyataan resmi Real Madrid.

Lebih lanjut, komentar Bravo itu juga mendapat kecaman keras publik Brasil.

Beberapa penggawa Tim Samba semisal Neymar mengangkat isu ini lewat tagar #BailaViniJr di media sosial, serta mendukung Vinicius terus menari saat merayakan gol. (*)