Marquez saat ini sudah mengoleksi enam gelar juara dunia MotoGP dan butuh tiga gelar tambahan untuk melewati rekor Giacomo Agostini yang mengoleksi delapan gelar juara dunia.

Marquez Masih Perlu Tiga Gelar Tambahan untuk Lewati Rekor MotoGP

ANALITIK.ID | Hampir tidak ada atlet yang mampu merebut status luar biasa di usia 26 seperti yang dilakukan Marc Marquez di MotoGP. Sebuah status yang bisa membuat Marquez pebalap terhebat sepanjang sejarah MotoGP.

MotoGP memiliki sederet pebalap hebat sepanjang sejarah balap motor kelas primer Grand Prix tersebut. Mulai dari Giacomo Agostini, Angel Nieto, Mike Hailwood, Mike Doohan, hingga Valentino Rossi.

Jika berbicara siapa yang pantas mendapatkan status pebalap terhebat sepanjang sejarah di MotoGP, maka perdebatannya akan panjang dan mungkin tidak akan pernah bisa berakhir.

Namun, MotoGP merupakan olahraga individu hingga ada cara yang bisa digunakan untuk menentukan pebalap terhebat sepanjang sejarah. Salah satu cara adalah jumlah gelar juara dunia.

Jika yang diukur adalah jumlah gelar juara dunia, maka Marquez berpeluang besar merebut status pebalap terhebat sepanjang sejarah MotoGP. Dengan kemenangan di MotoGP Thailand, maka Marquez sudah mengoleksi enam gelar juara dunia MotoGP.

Perlu diingat Marquez masih 26 tahun dan masih punya karier yang cukup panjang. Jika The Baby Alien terus menunjukkan konsistensi seperti sejak promosi ke kelas MotoGP pada 2013, maka pada 2022 Marquez sudah bisa menjadi pebalap terhebat sepanjang sejarah MotoGP.

Marquez Pebalap Terhebat Sepanjang Sejarah MotoGP?

Marquez saat ini sudah mengoleksi enam gelar juara dunia MotoGP dan butuh tiga gelar tambahan untuk melewati rekor Giacomo Agostini yang mengoleksi delapan gelar juara dunia.

Jika itu yang terjadi, maka Marquez berhak disebut pebalap terhebat sepanjang sejarah MotoGP, setidaknya dari jumlah gelar. Luar biasanya Marquez bisa melakukannya sebelum 30 tahun.

Misteri Sulit Dijawab

Status Marquez menjadi pebalap terhebat sepanjang sejarah MotoGP pasti akan diperdebatkan jika Ant of Cervera nantinya mengoleksi gelar juara dunia paling banyak. Alasannya tentu saja Marquez belum pernah memperkuat tim dan menunggangi sepeda motor selain Honda.

Marquez akan selalu dibanding-bandingkan dengan Agostini dan Rossi, yang sukses merebut dua gelar juara dunia kelas primer Grand Prix bersama dua tim berbeda. Agostini sukses merebut gelar juara dunia bersama MV Agusta dan Yamaha, sementara Rossi bersama Honda dan Yamaha.

Sulit untuk mengetahui kemampuan Marquez bersama tim lain sampai pebalap asal Cervera, Catalunya, itu pindah dari Honda. Tapi, Marquez tidak punya alasan untuk pindah dari Honda selama terus mampu menjadi juara dunia.

Suara-suara yang meminta Marquez pindah dari Honda datang dari mereka yang frustrasi melihat dominasi The Baby Alien di MotoGP. Mereka yang menganggap Marquez telah membuat persaingan di MotoGP menjadi membosankan. Padahal yang membuat MotoGP membosankan adalah rival-rival Honda yang tidak mampu meningkatkan performa.

Dominasi Marquez memang sangat kentara di MotoGP 2019. Marquez tidak pernah gagal finis di luar posisi dua besar kecuali ketika gagal finis pada balapan MotoGP Amerika Serikat musim ini. Alhasil Marquez sudah mampu merebut gelar juara dunia MotoGP 2019 saat musim masih menyisakan empat seri balapan.

Namun di tengah dominasi Marquez yang dianggap membosankan, MotoGP musim depan berpeluang berlangsung lebih menarik menyusul munculnya Fabio Quartararo yang mampu mengusik Marquez di beberapa balapan.

Quartararo mampu menyulitkan Marquez di sejumlah balapan, terutama di MotoGP San Marino dan MotoGP Thailand. Marquez harus menunggu hingga lap terakhir untuk bisa mengalahkan El Diablo di dua pertandingan itu.

Yamaha harus memberikan Quartararo kesempatan yang sama di MotoGP 2020. Pasalnya, musim ini pebalap Petronas Yamaha itu satu-satunya dari empat pebalap Yamaha yang menggunakan sepeda motor M1 Spek B. Sementara Franco Morbidelli sudah mendapat M1 dengan spesifikasi yang sama dengan milik Valentino Rossi dan Maverick Vinales

GAK PANDANG BULU!! LEGENDA MOTOGP SINDIR PEDAS MARQUEZ-ROSSI PLUS PERINGATKAN YAMAHA SOAL QUARTARARO


Artikel Terkait