Seseorang yang pulang dari liburan atau perjalanan dinas dengan melakukan perjalanan udara bisa jadi membawa sesuatu yang tak terduga, seperti virus. Tampaknya melakukan perjalanan udara dapat membuat kita sakit, meski itu tidak selalu benar.

Menjaga Kesehatan Ketika Bepergian Dengan Pesawat

ANALITIK.ID - Seseorang yang pulang dari liburan atau perjalanan dinas dengan melakukan perjalanan udara bisa jadi membawa sesuatu yang tak terduga, seperti virus. Tampaknya melakukan perjalanan udara dapat membuat kita sakit, meski itu tidak selalu benar. 

"Lebih baik dibimbing oleh data ketimbang mengandalkan kabar angin," ucap spesialis infeksi menular Cleveland Clinic, Steven D. Mawhorter, MD, direktur medis International Travel Clinics. 

"Orang-orang menganggap, harga gas selalu naik sebelum akhir pekan, namun data mengatakan harga naik dan turun secara merata sebelum liburan."

"Ingatan selektif yang sama bisa jadi benar antara perjalanan udara dan penyakit." 

"Karena jatuh sakit adalah sesuatu yang tak kita inginkan saat bepergian, maka kita tidak mungkin melupakannya," kata Mawhorter. 

Dr. Mawhorter menjelaskan delapan hal yang diyakini banyak orang terkait perjalanan udara dan kesehatan kita. 

1. Pesawat terbang penuh dengan kuman 

Salah. Duduk di dalam pesawat terasa pengap, karena disirkulasi ulang melalui filter HEPA partikel efisiensi tinggi untuk mencegah kita dari bau bahan bakar. Kondisi itu akan berubah ketika mencapai ketinggian tertentu. Setengah udara di pesawat dengan ketinggian 35.000 kaki berasal dari luar dan benar-benar steril, tanpa mikroba. Sisa udara disaring dengan filter HEPA partikel efisiensi tinggi mirip seperti yang digunakan di area rumah sakit. Bahkan, pramugari jarang sakit dibandingkan kebanyakan orang.

2. Kita tertular penyakit jika ada penumpang sakit di pesawat 

Belum tentu. Kita bisa terkena penyakit jika duduk tepat di sebelah, di depan, atau di belakang seseorang yang sedang flu atau penyakit yang lebih serius. Namun, menurut Centers for Disease Control and Prevention, penyakit sebagai akibat langsung dari perjalanan udara jarang terjadi. Melakukan vaksin flu tahunan adalah cara terbaik untuk mencegah flu.

3. Kita bisa tertular penyakit jika duduk di kursi bekas penumpang yang sakit 

Tidak, jika kita berhati-hati. Apabila kita menutupi batuk, cuci tangan, dan menjauhkan tangan dari wajah, kita bisa tetap sehat. Gunakan pembersih tangan setelah menyentuh permukaan yang dipegang orang lain. Handuk pembersih tangan juga menawarkan cara yang mudah untuk menjaga tangan kita bersih dan mengurangi risiko terkena penyakit.

4. Kita tidak terpapar sesuatu di pesawat, melainkan di bandara 

Ada kemungkinan demikian. Banyaknya orang di bandara menimbulkan risiko. Kita bisa jadi berhubungan dengan lebih banyak orang dari biasanya --dan berpotensi untuk terkontaminasi. Ini adalah waktu paling penting untuk menjaga tangan bersih dengan sabun dan air atau pembersih tangan. 

5. Tidur malam yang baik membantu kita melawan infeksi Benar. 

Sebuah studi terbaru menemukan, kemungkinan terkena flu jauh lebih besar jika kita tidur kurang dari tujuh jam. Pikirkan tentang bagaimana kita bisa mendapat lebih banyak istirahat sebelum, selama, dan dalam perjalanan pulang dari liburan. Jika kita tidak melakukan perencanaan, kita bisa begadang semalaman sebelum bepergian. Untuk penerbangan panjang, masker tidur, penyumbat telinga, atau headphone peredam suara, dan bantal kecil dapat membantu kita tidur.

6. Mengonsumsi vitamin akan melindungi kita dari infeksi saat terbang 

Belum tentu. Suplemen vitamin dan herbal diklaim bisa mengurangi risiko infeksi saat terbang, namun tidak ada data yang mendukung hal itu. Sedikit dosis tambahan vitamin C atau D mungkin baik, namun mempraktikkan kebersihan tangan yang higienis akan lebih mampu mencegah infeksi. 

7. Kita dapat menghindari jetlag dengan karbohidrat dan kafein Salah. 

Banyak mitos terkait konsumsi kafein dan karbohidrat, tapi tidak ada yang menunjukkan solusi yang benar-benar berfungsi untuk jetlag. Satu hal pasti yang tidak akan membantu adalah mengonsumsi alkohol, agar bisa tidur nyenyak di pesawat. Minum minuman beralkohol meningkatkan dehidrasi, dan itu memperburuk jetlag. 

8. Kecemasan membuat kita sakit saat terbang 

Salah. Kecemasan tidak akan membuat kita sakit, namun itu akan berdampak pada perjalanan kita. Jika kita memiliki masalah kesehatan yang dapat memburuk dengan infeksi, pertimbangkan menggunakan masker. Masker dapat menyaring 95 persen partikel, termasuk kuman, dan menjauhkan kita dari kecemasan. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Menjaga Tubuh Tetap Sehat Saat Bepergian dengan Pesawat", https://lifestyle.kompas.com/read/2020/02/19/200900720/menjaga-tubuh-tetap-sehat-saat-bepergian-dengan-pesawat?page=2.


Artikel Terkait