Stres dan gaya hidup sedentari rentan memicu disfungsi ereksi selama pandemi yang berkepanjangan. Kondisi ini bisa terjadi pada pria dari segala usia.

Waspada! Hal Ini Bisa Picu Disfungsi Ereksi di Masa Pandemi

ANALITIK.CO.ID - Berita Nasional yang dikutip ANALITIK.CO.ID tentang pemicu disfungsi ereksi di masa pandemi.

Stres dan gaya hidup sedentari rentan memicu disfungsi ereksi selama pandemi yang berkepanjangan. Kondisi ini bisa terjadi pada pria dari segala usia.

"Kondisi disfungsi ereksi sangat erat kaitannya dengan gaya hidup. Saya bisa membayangkan, angka [disfungsi ereksi] akan naik," ujar ahli urologi, Prema Patel, melansir Insider.

Semakin tidak aktif seseorang, semakin besar kemungkinan seseorang menambah berat badan dan mengembangkan masalah jantung serta pembuluh darah.

Pada saat yang sama, ereksi membutuhkan peningkatan aliran darah ke penis. Masalah jantung dan berat badan yang meningkat dapat mengacaukan kelancaran aliran darah yang berdampak negatif terhadap fungsi seksual.

Selain itu, meningkatnya stres juga membuat lebih banyak pasien mencari bantuan untuk masalah disfungsi ereksi.

"Pandemi menjadi situasi yang membuat stres dan memengaruhi kemampuan seseorang untuk melakukan hubungan seksual," jelas ahli urologi lain, Aaron Spitz.

Alasan Stres Memicu Disfungsi Ereksi Selama Pandemi

Saat mengalami stres, tubuh melepaskan hormon adrenalin. Keberadaan hormon ini mengganggu aliran darah ke bagian-bagian tubuh tertentu, seperti salah satunya penih. Saat stres, aliran darah akan lebih banyak mengalir ke jantung.

Pelepasan adrenalin adalah respons yang terkait antara kondisi fisik dan psikis. Ibarat lingkaran setan, keduanya akan terus saling memengaruhi satu sama lain.

Saat seseorang mengalami kemampuan untuk ereksi saat berhubungan seks, maka mereka akan mengalami ketakutan akan hal serupa saat berhubungan seks untuk kedua hingga kesekian kalinya. "Pikiran takut itu, lagi-lagi membuat tubuh melepaskan hormon adrenalin dan memicu disfungsi ereksi," kata Spitz.

Tak hanya stres, kecemasan dan depresi juga memicu disfungsi ereksi, terutama pada pria usia 20-30an.

Penelitian pernah menemukan bahwa orang dengan kecemasan dan depresi lebih mungkin mengembangkan disfungsi ereksi daripada mereka yang tidak memiliki masalah kesehatan mental.

Artinya, kondisi psikologis seseorang berkontribusi besar terhadap kepuasan seksual.

Untuk itu, selain penggunaan obat-obatan seperti Viagra, Anda disarankan untuk mendapatkan bantuan profesional jika mengalami disfungsi ereksi selama pandemi. (*)

Artikel ini telah tayang di cnnindonesia.com dengan judul "Stres Rentan Picu Disfungsi Ereksi Selama Pandemi", https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20210201093951-255-600710/stres-rentan-picu-disfungsi-ereksi-selama-pandemi


Artikel Terkait