ANALITIK.CO.ID - Berita Nasional yang dikutip ANALITIK.CO.ID tentang kisah kelam Denny Sumargo diusir dari rumah.

Denny Sumargo menceritakan kisah hidupnya sebelum berkarir di hiburan industri.

Mantan atlet basket top Tanah Air, Denny Sumargo, punya kisah kelam saat remaja, mulai dari diusir orangtua hingga mencari-cari makanan sisa di tempat sampah.

Dalam talkshow OKAY BOS yang tayang di kanal Trans7 Official, mantan kekasih Dita Soedarjo ini mengatakan insiden tersebut terjadi saat usianya masih 13 tahun saat sedang masa bandel-bandelnya.

"Gue gak tau musti ngapain. Jadi hidup mengantar lu ke mana aja. Terus waktu itu untuk bertahan hidup, gue nyasar di stasiun gitu, lah. Gue di situ, numpang, terus diajak kenek. Yaudah gue kerja aja," kisahnya, dikutip Jumat (14/8/2020).

Denny mengaku saat insiden ini terjadi ia tidak tahu harus berbuat apa. 

Bahkan, ia pernah tidur di depan rumah orang lain dan kelaparan.

"Gue sempet tidur di depan rumah orang, semaleman, digigit nyamuk, sampai kelaparan, sampai gue ngorek-ngorek sampah karena kelaparan," sambungnya.

Meski ia menjadi kenek angkot, Denny merasa bersyukur karena dari pekerjaannya itu ia mendapat penghasilan.

Tidak hanya itu, ternyata lelaki 38 tahun ini memiliki banyak pengalaman lain.

Mulai dari menjadi tukang cuci piring hanya untuk mendapat makanan, montir di bengkel, hingga berjualan celana basket dari pintu ke pintu dengan keuntungan Rp15 ribu.

"Gue pernah dari bawah, standar," lanjutnya.

Denny mengakui bahwa dirinya sudah mencicipi pengalaman pahit sedari kecil, terutama mengingat kedua orang tuanya sudah berpisah.

"Jadi bimbingannya gak banyak. Jadi gue harus nyari jawaban sendiri sampai kadang-kadang tuh gue ngobrol sama tembok. Udah gitu gue keliatan mukanya kaya, tapi nyatanya enggak punya uang, jadi di sekolah kena bully terus," tandasnya. (*)

Artikel ini telah tayang di suara.com dengan judul "Kisah Denny Sumargo saat Remaja, Diusir Orangtua hingga Korek-korek Sampah", https://www.suara.com/sport/2020/08/15/141741/kisah-denny-sumargo-saat-remaja-diusir-orangtua-hingga-korek-korek-sampah?page=2