Pemprov Jateng Kembangkan 150 Kecamatan Berdaya, Sediakan Pelatihan untuk Muda hingga Tua

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia di daerah. Melalui program “Kecamatan Berdaya”, Pemprov Jateng kini mengembangkan 150 kecamatan di berbagai kabupaten dan kota sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru berbasis masyarakat. Program ini tak hanya menyasar generasi muda, tetapi juga membuka peluang bagi masyarakat lanjut usia untuk tetap produktif dan berkontribusi pada pembangunan daerah.

Mendorong Kemandirian Ekonomi dari Tingkat Kecamatan

Konsep “Kecamatan Berdaya” hadir dari gagasan Gubernur Jawa Tengah untuk menciptakan pemerataan pembangunan hingga ke pelosok daerah. Setiap kecamatan yang terlibat didorong untuk memiliki Balai Latihan Kerja (BLK), sentra kewirausahaan, dan pusat inovasi masyarakat. Tujuannya sederhana namun berdampak besar: menjadikan kecamatan sebagai motor kemandirian ekonomi lokal.

Melalui pelatihan ini, masyarakat diajarkan berbagai keterampilan, mulai dari teknologi informasi, pertanian modern, pengolahan hasil bumi, hingga kerajinan tangan. Program tersebut disesuaikan dengan potensi lokal di masing-masing kecamatan, sehingga hasilnya benar-benar relevan dan berkelanjutan.

Pelatihan untuk Semua Generasi

Salah satu keunikan program ini adalah pendekatannya yang inklusif lintas generasi. Bagi anak muda, pelatihan difokuskan pada peningkatan keterampilan digital, pengembangan usaha rintisan (startup), serta pengelolaan media sosial untuk bisnis. Sedangkan bagi masyarakat dewasa dan lansia, materi pelatihan lebih mengarah pada usaha mikro dan keterampilan tradisional, seperti menjahit, membuat olahan makanan, hingga mengelola koperasi desa.

Menurut Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jawa Tengah, pelatihan lintas usia ini penting agar tidak ada kelompok masyarakat yang tertinggal. “Kami ingin menciptakan ekosistem belajar sepanjang hayat. Siapa pun bisa berkembang, baik anak muda yang baru lulus sekolah maupun orang tua yang ingin tetap produktif,” ujarnya.

Sinergi dengan Dunia Usaha dan Pendidikan

Program Kecamatan Berdaya tidak berjalan sendiri. Pemerintah provinsi menggandeng perguruan tinggi, lembaga pelatihan swasta, dan dunia usaha untuk mendukung pelaksanaan kegiatan di lapangan. Kolaborasi ini memastikan bahwa pelatihan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan industri, sekaligus membuka peluang kerja nyata bagi peserta.

Beberapa perusahaan besar di Jawa Tengah bahkan telah menandatangani nota kesepahaman untuk menyalurkan tenaga kerja dari lulusan pelatihan BLK. Sementara itu, universitas berperan sebagai mitra pendamping, memberikan pendampingan riset dan inovasi agar produk lokal mampu bersaing di pasar yang lebih luas.

Mengubah Pola Pikir Masyarakat

Lebih dari sekadar pelatihan, program Kecamatan Berdaya juga mengusung transformasi pola pikir (mindset) masyarakat. Dari yang semula hanya mengandalkan pekerjaan formal, kini diarahkan untuk lebih kreatif dan berani berwirausaha. Pemerintah daerah memberikan dukungan berupa pelatihan manajemen keuangan, pemasaran digital, hingga strategi ekspor produk UMKM.

Dengan pola ini, banyak masyarakat di kecamatan berdaya mulai membangun usaha rumahan berbasis komunitas. Misalnya, kelompok ibu rumah tangga yang mengembangkan usaha makanan ringan khas daerah, atau pemuda desa yang membuka jasa pembuatan konten digital untuk promosi produk lokal.

Hasil Nyata dan Dampak Jangka Panjang

Sejak diluncurkan, program Kecamatan Berdaya telah menunjukkan hasil menggembirakan. Berdasarkan data sementara Pemprov Jateng, tingkat partisipasi masyarakat terhadap pelatihan kerja meningkat hingga 35 persen dalam dua tahun terakhir. Sementara jumlah pelaku usaha mikro yang terdaftar di kecamatan berdaya juga terus bertambah.

Ke depan, pemerintah menargetkan agar seluruh kecamatan di Jawa Tengah bisa bertransformasi menjadi kecamatan mandiri dan berdaya saing. Dengan dukungan berkelanjutan dari berbagai pihak, program ini diharapkan mampu menekan angka pengangguran, meningkatkan daya beli masyarakat, dan menciptakan ekonomi lokal yang tangguh.

Penutup

Melalui program 150 Kecamatan Berdaya, Pemprov Jawa Tengah membuktikan bahwa pemberdayaan masyarakat bukan hanya tentang pembangunan fisik, tetapi juga penguatan kapasitas manusia. Dengan pendekatan inklusif, sinergi lintas sektor, dan semangat gotong royong, Jawa Tengah bergerak menuju masa depan di mana setiap warga—muda maupun tua—memiliki kesempatan yang sama untuk maju dan sejahtera.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *