Mewaspadai Politik Adu Domba di Tahun Pemilu

Perisai Nalar: Melawan Racun Adu Domba Pemilu!

Tahun pemilu seharusnya menjadi pesta demokrasi yang merayakan perbedaan pilihan, bukan ajang perpecahan. Namun, di tengah hiruk-pikuk kontestasi, ancaman politik adu domba sering kali mengintai, siap merusak tenun kebangsaan kita.

Politik adu domba adalah strategi licik yang bertujuan memecah belah masyarakat dengan menyulut sentimen negatif, menyebarkan hoaks, fitnah, atau isu SARA. Tujuannya jelas: menciptakan polarisasi ekstrem agar satu kelompok membenci kelompok lain, demi keuntungan politik sesaat.

Bahayanya nyata. Jika kita termakan provokasi, persatuan yang telah lama kita jaga bisa retak. Energi bangsa terkuras untuk saling curiga dan bertikai, alih-alih fokus pada pembangunan dan solusi masalah nyata. Demokrasi kita menjadi rapuh, dan cita-cita keadilan serta kemakmuran semakin jauh.

Lantas, bagaimana mewaspadainya? Kuncinya ada pada "Perisai Nalar" kita:

  1. Saring Sebelum Sharing: Verifikasi setiap informasi, jangan mudah percaya berita provokatif atau berantai.
  2. Fokus Substansi: Nilailah calon berdasarkan visi, misi, program, dan rekam jejak, bukan dari isu-isu personal atau sentimen.
  3. Kedepankan Persatuan: Ingatlah bahwa perbedaan pilihan politik adalah hal biasa. Jangan biarkan ia merusak hubungan persaudaraan.
  4. Jaga Etika Bermedia Sosial: Jadilah warga negara digital yang bertanggung jawab.

Mari jadikan pemilu ini sebagai ajang pendewasaan politik. Dengan akal sehat, hati nurani, dan komitmen pada persatuan, kita bisa menolak segala bentuk politik adu domba. Pesta demokrasi harus berjalan damai, menghasilkan pemimpin terbaik, dan membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih cerah, bersatu dalam keberagaman.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *