Gelombang Rakyat: Kekuatan Tak Terbendung Pengguling Kekuasaan
Sejarah berulang kali menunjukkan bahwa kekuatan massa, ketika bersatu dan bergerak dalam satu tujuan, adalah fenomena politik yang tak bisa diremehkan. Ia mampu mengguncang dan bahkan menumbangkan rezim yang paling kokoh sekalipun.
Kekuatan massa bukan hanya tentang jumlah individu, melainkan tentang sinergi kolektif dari kemarahan, frustrasi, dan harapan yang sama. Secara individu, warga mungkin tak berdaya, namun ketika jutaan suara bersatu menjadi orkestra tuntutan, suaranya menggelegar. Gelombang ini biasanya dipicu oleh akumulasi ketidakadilan, penindasan, korupsi merajalela, atau krisis ekonomi yang tak tertanggulangi.
Massa turun ke jalan, melakukan demonstrasi, mogok kerja, atau pembangkangan sipil. Aksi-aksi ini melumpuhkan sistem dan memperlihatkan hilangnya legitimasi penguasa. Titik baliknya sering terjadi ketika aparat keamanan mulai ragu-ragu untuk menindak, atau bahkan membelot, dan elit politik mulai menarik dukungan dari rezim. Kepanikan melanda istana kekuasaan, dan fondasi otoritas mulai runtuh di bawah tekanan opini publik dan demonstrasi yang tak henti.
Pada akhirnya, kekuasaan politik sejati bersandar pada persetujuan dan dukungan rakyat. Ketika persetujuan itu ditarik secara massal, tak ada kekuatan militer atau birokrasi yang mampu menahannya. Kekuatan massa adalah pengingat abadi bahwa rakyatlah pemegang kedaulatan tertinggi.