Jejak Tak Terhapus: Mengapa Ideologi Tetap Relevan di Politik Modern?
Seringkali kita mendengar narasi tentang ‘kematian ideologi’ di era politik modern, digantikan oleh pragmatisme, isu-isu spesifik, atau bahkan sekadar popularitas. Namun, benarkah demikian? Jauh dari mati, ideologi sebenarnya masih menjadi kekuatan fundamental yang membentuk dan menggerakkan lanskap politik kontemporer, meskipun mungkin dalam wujud yang lebih cair atau terselubung.
Argumen tentang pudarnya ideologi seringkali berpijak pada globalisasi yang mendorong konvergensi kebijakan, serta dominasi teknokrasi yang berfokus pada efisiensi daripada visi besar. Namun, pandangan ini cenderung dangkal. Di balik setiap keputusan kebijakan, di balik setiap retorika politik, terdapat seperangkat nilai, keyakinan, dan asumsi dasar tentang bagaimana masyarakat seharusnya diatur dan tujuan apa yang harus dicapai. Inilah esensi ideologi.
Ideologi berfungsi sebagai kompas moral dan intelektual bagi aktor politik. Ia membingkai perdebatan tentang peran negara dalam ekonomi (intervensi vs. pasar bebas), keadilan sosial (kesetaraan vs. meritokrasi), hingga isu-isu budaya dan lingkungan. Partai politik, meskipun terkadang terlihat mirip di permukaan, tetap dibedakan oleh fondasi ideologis yang memandu prioritas dan solusi mereka.
Lebih jauh, fenomena populisme yang marak di berbagai belahan dunia justru menunjukkan kebangkitan kembali ideologi, meskipun seringkali dalam bentuk yang lebih sederhana dan emosional. Populisme, dengan narasi "rakyat melawan elit," adalah sebuah ideologi tersendiri yang menawarkan visi dunia yang terpolarisasi. Demikian pula, politik identitas, meskipun berpusat pada kelompok tertentu, seringkali didorong oleh ideologi tentang keadilan, pengakuan, dan representasi.
Singkatnya, ideologi tidak lenyap; ia hanya bermetamorfosis. Mungkin tidak lagi terwujud dalam bentuk ‘isme’ yang kaku seperti di abad ke-20, tetapi ia tetap hadir sebagai kerangka berpikir, kumpulan nilai, dan pendorong motivasi yang membentuk pilihan politik, mobilisasi massa, dan arah pembangunan suatu bangsa. Memahami peran ideologi, baik yang eksplisit maupun implisit, menjadi kunci untuk membaca dan menavigasi lanskap politik modern yang kompleks.