Politik Goyang, Investasi Melayang: Mengapa Investor Pikir Dua Kali?
Ketidakstabilan politik adalah momok terbesar bagi investasi asing. Hubungan antara keduanya sangat erat: investor mencari kepastian, dan politik yang bergejolak justru menawarkan sebaliknya.
Investor asing, yang membawa modal besar, selalu mengutamakan stabilitas dan prediktabilitas. Mereka membutuhkan jaminan bahwa aset mereka aman dan kebijakan pemerintah tidak akan berubah secara drastis dalam waktu singkat. Gejolak politik, seperti demonstrasi massa, perubahan rezim mendadak, konflik internal, atau kebijakan yang tidak konsisten, menciptakan awan ketidakpastian yang tebal. Ini secara langsung meningkatkan persepsi risiko investasi.
Dampak nyata dari ketidakstabilan ini adalah penurunan minat investasi baru. Investor yang sudah ada mungkin menunda ekspansi atau bahkan menarik modalnya (capital flight) ke negara yang lebih aman. Proyek-proyek besar bisa terhenti, dan iklim bisnis menjadi lesu. Selain itu, biaya pinjaman bisa meningkat karena persepsi risiko negara yang lebih tinggi, membuat investasi semakin mahal dan kurang menarik.
Singkatnya, politik yang tidak stabil adalah rem tangan bagi investasi asing. Untuk menarik dan mempertahankan modal dari luar, sebuah negara mutlak memerlukan lingkungan politik yang kondusif, stabil, dan memiliki kepastian hukum yang kuat.