Prakerja: Senjata Ganda Melawan Pengangguran?
Program Kartu Prakerja diluncurkan sebagai inisiatif pemerintah untuk meningkatkan kompetensi angkatan kerja, utamanya mereka yang menganggur, mencari kerja, atau terdampak PHK. Dengan tawaran pelatihan daring/luring serta insentif biaya hidup, program ini diharapkan menjadi "senjata ganda": membekali keterampilan baru sekaligus mengurangi angka pengangguran.
Dari sisi efektivitas, Prakerja telah berhasil menjangkau jutaan peserta di seluruh Indonesia, memberikan akses pelatihan yang mungkin sulit dijangkau sebelumnya. Banyak testimoni menunjukkan peningkatan kepercayaan diri dan keterampilan setelah mengikuti program. Beberapa riset awal juga mengindikasikan adanya peningkatan peluang kerja bagi sebagian lulusan, terutama dalam sektor informal atau wiraswasta. Program ini turut mendorong adaptasi digital di masyarakat.
Namun, evaluasi mendalam juga krusial. Tantangan utama terletak pada relevansi materi pelatihan dengan kebutuhan riil pasar kerja yang dinamis. Tidak semua pelatihan berujung pada penyerapan kerja formal yang signifikan. Kritik juga mencuat terkait potensi "peserta musiman" yang hanya mengejar insentif, serta sistem monitoring pasca-pelatihan yang belum optimal untuk melacak tingkat penyerapan kerja secara akurat.
Secara keseluruhan, Kartu Prakerja adalah langkah progresif yang patut diapresiasi dalam upaya peningkatan SDM dan penekanan angka pengangguran. Untuk memaksimalkan dampaknya, penyempurnaan perlu terus dilakukan, khususnya pada penyesuaian kurikulum dengan tren industri, penguatan kemitraan dengan dunia usaha, dan sistem pelacakan alumni yang lebih akurat. Dengan demikian, Prakerja dapat benar-benar menjadi senjata ampuh yang efektif dalam menekan angka pengangguran di Indonesia.