Usai melaksanakan salat subuh pada Minggu (18/10/2020) seorang warga binaan bernama Ikhsan alias Icang alias Aseng ditemukan tak lagi bernapas pada pagi hari, tepatnya pukul 06.30 Wita saat rutinitas di Lapas Klas IIA Samarinda, Jalan Sudirman, Kecamatan Samarinda Kota hendak melaksanakan apel.

Warga Binaan Lapas Samarinda Ditemukan Tak Bernyawa, Penyebab Kematian Masih Diselidiki

ANALITIK.CO.ID, SAMARINDA - Usai melaksanakan salat subuh pada Minggu (18/10/2020) seorang warga binaan bernama Ikhsan alias Icang alias Aseng ditemukan tak lagi bernapas pada pagi hari, tepatnya pukul 06.30 Wita saat rutinitas di Lapas Klas IIA Samarinda, Jalan Sudirman, Kecamatan Samarinda Kota hendak melaksanakan apel.

Saat dikonfirmasi, Kalapas Klas IIA Samarinda, Mohammad Ilham Agung Setyawan mengaku masih menyelidiki sebab kematian pasti dari warga binaannya yang berusia 41 tahun itu. 

"Kami juga sampai sekarang masih mendalami keterangan dari teman-teman sekamarnya," jelas Ilham sore tadi. 

Sebelum dikabarkan meninggal, Ikhsan sehari sebelumnya masih terlihat bugar. Sebab seluruh rutinitas lapas masih ia ikuti dari pagi hingga malam hari. 

Kemudian pada pukul 02.30 Wita dini hari tadi, Ikhsan dikabarkan masih sehat dan sedang menonton siaran televisi. Kemudian, Ikhsan sempat melaksanakan salat subuh dan barulah ia terlelap. 

"Saat apel pagi, dia (Ikhsan) engga langsung dibanguni teman sekamarnya. Tapi pas dibanguni sudah engga gerak dan engga ada respon," imbuhnya.

Lantaran tak kunjung merespon, pihak lapas sontak mengambil inisiatif dan membawa Ikhsan menggunakan ambulans menuju Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) AW Sjahranie. 

Akan tetapi, setibanya di rumah sakit berplat merah itu, Ikhsan telah dikabarkan meninggal dunia. Selain itu, Ilham juga menuturkan kalau status tahanan Ikhsan merupakan warga binaan Lapas Klas IIB Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) dan di Lapas Klas IIA Samarinda hanya sebagai titipan.

Disinggung sebab dipindahkannya Ikhsan, Ilham mengaku belum mengetahuinya secara pasti. Akan tetapi, kebanyakan titipan warga binaan karena Lapas Klas IIA Samarinda masih dirasa mampu menampung.

"Karena di Kaltim Lapas Sudirmam ini cuman berkapasitas 800 meskipun itu sudah over kapasitas. Sedangkan lapas yang lain itu sudah lebih dari 1000. Tapi untuk pastinya saya akan cek lagi besok," bebernya. 

Kematian Ikhsan yang mendadak tentu sangat mengejukan. Terlebih beredar kabar kalau kematian napi dengan kasus narkotika ini dikarenakan terpapar Covid-19. Namun hal tersebut belum bisa dipastikan Ilham. 

"Kalau sampai sekarang belum ada. Kami juga tidak tahu ada covid apa engga. Karena memang posisinya pas sampe rumah sakit sudah meninggal. Saat penyerahan jenazah juga tidak ada protokol," tambahnya. 

Terpisah, Kasat Reskrim Polresta Samarinda Kompol Yuliansyah yang juga ditanya sebab kematian Ikhsan belum bisa menjawab secara gamblang. 

"Kalau covid kami tidak tahu, karena kan kami hanya memeriksa ada tidaknya tindak kekerasan dari jenazah korban," kata Yuliansyah. 

"Pemeriksaan tadi kami juga tidak bersama satgas (Covid-19 Samarinda). Cuman anggota tetap pakai APD lengkap sesuai protokol," sambungnya. 

Meski tak ditemukan tanda kekerasan, dan riwayat penularan Covid-19, tapi Yuliansyah menyebut kalau Ikhsan diketahui mengidap penyakit jantung. 

"Dari keluarga juga menerima dan tidak mau autopsi," pungkasnya. (*)


Artikel Terkait