Memasuki tahun kelima, Teh Pucuk Harum kembali menghelat satu ajang seni dan kreativitas untuk kalangan pelajar, bertajuk Pucuk Cool Jam 2020.

Pucuk Cool Jam 2020, Ajang Cari Bakat Pelajar Digelar di Samarinda

ANALITIK.ID, SAMARINDA -  Memasuki tahun kelima, Teh Pucuk Harum kembali menghelat satu ajang seni dan kreativitas untuk kalangan pelajar, bertajuk  Pucuk Cool Jam 2020.

Di Samarinda, audisi Pucuk Cool Jam 2020 diikuti oleh 14 band dan 11 ekstrakulikuler untuk mewakili sekolahnya. Berbeda dari tahun sebelumnya, audisi kali ini dilakukan dengan cara live perfomance di Mal Samarinda Square, Sabtu (16/11/2019).

Debora Christiany,  Asisten Brand Manager Teh Pucuk Harum Samarinda menyampaikan,  agenda ini untuk mencari bibit bakat di kalangan pelajar SMA/SMK sederajat. 

Menurut Debora, Samarinda memiliki banyak bibit bakat dengan keunikan tersendiri, sehingga diharap mampu bersaing di kompetisi nasional.

"Dari kompetisi lokal ini nantinya akan dipilih lima terbaik untuk kompetisi band dan lima terbaik kompetisi eskul, untuk direkomendasikan oleh juri utama. Satu terbaik dari band dan eskul akan mewakili Samarinda di tahap final Pucuk Cool Jam 2020 'Make The Journey Louder', pada 1 Februari 2020 di Jogjakarta," kata Debora.

Juri utama yang akan menilai kompetisi diantaranya, untuk kompetisi band akan dinilai oleh Arman Maulana dan Iga Massardi. Sementara untuk kompetisi ekstrakulikuler akan dinilai oleh Bisma dan Ufa Sofura. 

Nantinya, untuk sang juara di Jogjakarta akan diberikan hadiah berupa pembuat single dan music video.

"Pemenang akan berkesempatan merasakan pengalaman menjadi penyayi profesional, berupa pembuatan single untuk band, dan untuk eskul akan ikut terlibat di music video. Pembuatan single dan music video akan diproduseri oleh musisi ternama," jelas Debora.

Pada audisi live performance di Samarinda, menghadirkan juri-juri berkualitas di bidang musik dan eskul. Agung Hardi, juri kompetisi band menjelaskan, di Samarinda banyak terdapat talenta musik yang bagus. Namun selama ini kurang tereksplore karena tidak ada wadah atau event yang bisa diikuti. 

Adanya  Pucuk Cool Jam 2020 menjadi wadah yang baik agar para pelajar mampu mengembangkan bakat mereka.

"Kalau untuk band kita punya banyak talenta, Pucuk Cool Jam 2020 ini menjadi wadah bagi pelajar untuk menampilkan kemampuan terbaik. Dalam penilaian, selain skill dalam bermain musik, keunikan dan kekuatan unsur lokal konten juga menjadi penilaian dewan juri,"  ungkap Agung.

Sementara Abby, juri kompetisi eskul menyampaikan, cabang yang dikompetisikan adalah dance atau menari, sebagai eskul yang cukup diminati di sekolah. Untuk penilaian, juri akan menilai koreografi, kekompakan, power, ekspresi, dan kostum.

"Saya mencari yang terbaik dari koreografi, kekompakan, ekspresi, dan kostum. Selain itu, muatan kebudayaan lokal juga menjadi penilaian penting, karena menjadi kekuatan daerah nantinya ketika berkompetisi di tahap final di Jogjakarta," kata Abby. (*) 

For One Last Time (Cover By GanyMade Band - SMAN 8 Samarinda)


Artikel Terkait