Sejumlah warga mengeluhkan layanan distribusi air bersih dari PDAM Tirta kencana.

PDAM Samarinda Tanggapi Keluhan Warga Terkait Mati Air Selama 3 Hari

ANALITIK.CO.ID, SAMARINDA - Sejumlah warga mengeluhkan layanan distribusi air bersih dari PDAM Tirta kencana. 

Keluhan itu muncul di medsos. Akun bernama Norma Yunita mengeluhkan keruhnya air dari PDAM. Akibatnya, ia enggan menggunakan air PDAM sebagai konsumsi. 

Bahkan jika tidak dikuras seminggu dua kali, air menyebabkan gatal - gatal pada kulit. 

"Sudah setahun air PDAM tidak layak, apakah ini hanya dirasakan warga jaringan intake Selili," tanya ia di medsos, Selasa (6/4/2021). 

Salah satu warga dengan akun facebook @Eunike Esa juga ikut mengeluhkan. Menurutnya sejak tiga hari tempat tinggalnya tak mendapat aliran air. Lokasi berada di Jalan Manunggal Mangkupalas. 

"Bagaimana ini, air ngalir pada waktu tengah malam saja," kata Eunike. 

Senada pula, warga Loa Bakung juga mempertanyakan matinya air sejak tiga hari lalu. 

"Kenapa di tempat saya air mati, bisa dijelaskan kah pak PDAM," terang @Toni Borneo. 

Sementara itu, PDAM Samarinda menanggapi keluhan warga dengan berencana menguras bak penampungan tiga Instalasi pengolahan air (ipa) di Samarinda. 

Hal itu dijelaskan Humas PDAM Samarinda, HM Lukman saat dikonfirmasi media ini. 

Pengurasan itu dimulai hari ini, Rabu (7/4/2021) untuk ipa gunung lipan dan Loa Bakung. 

"Kalau besok besok ipa Gunung Lingai. Pengurasan memakan waktu 6 jam, jadi distribusi air berhenti sementara," ujar Lukman, Rabu (7/4/2021). 

Hal itu dilakukan PDAM dalam rangka memberikan kualitas air baku berkualitas jelang bulan ramadhan. 

Selain itu pembersihan dilakukan bagian dari pemeliharaan rutin empat bulan sekali ipa PDAM agar terjaga kualitas kejernihannya. 

"Aman, setelah pengurasan, pengisian dan penjernihan kembali normal lagi," imbuh dia lagi. 

Lanjut dia, sebelumnya pdam sudah melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait pengurasan di medsos, koran serta online. Ia pun menjelaskan, tak ada ganti rugi akibat beberapa jam layanan air terhenti lantaran sudah diimbau untuk menampung air. 

"Tak ada kompensasi karena pembayaran kan berdasarkan penggunaan. Kami juga sudah informasikan kepada warga untuk menampung air sebelumnya," ungkapnya. 

Sementara untuk pelaporan dan gangguan. Masyarakat bisa menghubungi call center di 0541208100 atau wa 081155226/0811553536. 

"Silahkan sampaikan dengan alamat jelas dan nomor hp untuk petugas ke lokasi," tambahnya. 

Ditambahnya, setiap laporan pertiket. Kalau tidak ada tindakan, tiket tidam bisa di close. Jadi setiap laporan pasti ditindaklanjuti. 

Terkait adanya keluhan warga akan keruhnya air PDAM di sekitar Selili. Lukman menyebut air masih bisa digunakan lantaran masih wajar untuk dikonsumsi. Sedangkan jika ada air yang keruh disebutnya air ditarik di daerah bawah karena belum dikuras. 

Untuk ipa Selili Lukman mengatakan memiliki beban yang berat. Hal itu karena PDAM mengejar kuantitas untuk melayani banyak warga. 

Dengan begitu, Kualitas tersebut ingin diimbangi PDAM. Untuk itu ada rencana pembangunan intake sungai kapih guna lebih memperlancar distribusi air bersih. 

"Rencana tahun 2022 selesai. diproses utama untuk warga Sambutan," bebernya. 

Sementara intake juga bakal dibangun di kahol untuk meningkatkan layanan kualitas dan kuantitas warga se Samarinda Seberang.  (*)


Artikel Terkait