Hingga saat ini, belum ada tanda-tanda kapan kasus Covid-19 akan berakhir di Kaltim.

Labkes Milik Pemkot Samarinda Beroperasi Besok, Dinkes Kaltim: PCR Permanen, Satu Kali Running 96 Sample swab

ANALITIK.CO.ID, SAMARINDA - Hingga saat ini, belum ada tanda-tanda kapan kasus Covid-19 akan berakhir di Kaltim.

Meski kasus Covid-19 terus melandai di Samarinda, Pemkot terus berupaya melakukan tracing sedini mungkin, dengan menambah kapasitas pemeriksaan sampel swab menggunakan PCR.

Mulai besok (Selasa, 20 Oktober 2020) Pemkot Samarinda, melalui Dinas Kesehatan akan mengoperasikan UPT Laboratorium Kesehatan (Labkesda) Penyakit Berpotensi Wabah, di Jalan Pelita, Sungai Pinang.

Rencana pengoperasian tersebut disampaikan Ismed Kusasih, Plt Kepala Dinas Kesehatan Samarinda.

Ismed menyampaikan UPT Labkes ini akan digunakan sebagai salah satu tempat pemeriksaan sampel swab untuk hasil tracing di Kota Tepian.

"Beroperasi PCR swab Covid-19 untuk Samarinda. Hari ini ditinjau Wali Kota Samarinda. Besok beroperasi," kata Ismed, dihubungi Senin (19/10/2020).

Ismed menjelaskan, PCR permanen yang ditempatkan ke UPT Labkes Samarinda ini berkapasitas 96 sampel per hari. 

Alat PCR yang digunakan berupa pemeriksaan molekuler, dibawah bimbingan Lab Eikjman Jakarta.

"PCR permanen, satu kali running 96 Sample swab, di bawah bimbingan Lab Eikjman Jakarya," jelasnya.

Sementara itu, dr Osa Rafshodia, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan) Samarinda, menambahkan bila dimaksimalkan alat PCR yang ada di UPT Labkes mampu memeriksa 400 sampel untuk sekali siklus bahkan hingga 800 sampel persiklusnya. 

Namun untuk tahap awal alat PCR hanya memeriksa 96 sampel perharinya.

"Kapasitas PCR minimal 96, maksimal 400 spesimen untuk sekali siklus. Kami akan menggunakan sistem pooling, sehingga meningkatkan kapasitas hingga 800 spesimen persiklus," ungkap Osa.

Sekali siklus maksudnya pemeriksaan dalam periode waktu  6 jam. Untuk tahap awal PCR hanya akan digunakan 6 jam pemeriksaan perharinya.

"Untuk sementara baru satu siklus. Mungkin minggu depan bisa 24 jam, karena harus di persiapkan SDMnya," pungkasnya. (*)


Artikel Terkait