Anggota DKPP Alfitra Salamm mengatakan dari data survey yang diperoleh orang yang lebih tua lebih mudah termakan hoaks dibandingkan generasi muda yang lebih kritis dalam penggunan medsos.

Jelang Pilkada Serentak, Ini yang Diwaspadai Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu

ANALITIK.CO.ID, BALIKPAPAN - Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) mewaspadai adanya serangan buzzer yang menggiring opini terkait pelaksanaan Pilkada yang akan dilaksanakan 9 Desember 2020 mendatang. 

Anggota DKPP Alfitra Salamm mengatakan dari data survey yang diperoleh orang yang lebih tua lebih mudah termakan hoaks dibandingkan generasi muda yang lebih kritis dalam penggunan medsos. 

"Survei yang saya dapat, penyebar hoaks ini rata-rata generasi tua, karena orang tua ini baper bawa perasaan.

Beda dengan generasi muda, mereka tau mana yang hoaks mana yang bukan," kata Alfitra kepada awak media dalam acara Ngetren Media di Balikpapan, beberapa waktu lalu. 

Menurutnya Alfitra tim buzzer ini diperkirakan akan menyerang opini masyarakat pada saat minggu tenang sebelum pelaksanaan Pilkada yang akan dilaksanakan beberapa minggu lagi. 

"Pandangan saya, tim buzzer di medsos ini lah yang akan bergerilya saat minggu tenang, untuk menggiring opini masyarakat," ujarnya. 

"Ancaman serius di 2019 adalah tim buzzer.

Sudah berbayar mereka dan itu serangan bertubi-tubi," lanjutnya.

Dia meminta masyarakat untuk terus waspada terkait adanya serangan tim buzzer ini agar tidak mempengaruhi opini masyarakat dalam pemilihan kepala daerah nanti.

"Dia membentuk opini, membentuk cara bagaimana orang mengarahkan ke calon tertentu.

Inilah tugas kita mengawal masyarakat tidak termakan hoaks," katanya. (*)


Artikel Terkait