Di sisa masa jabatan sebagai Wali Kota Samarinda Syaharie Jaang meresmikan Taman Odah Bekesah yang masuk pada rencana Proyek Kotaku tahun 2020 pada, Selasa (19/1/2021).

Imbau Masyarakat Rawat Taman Odah Bekesah Usai Diresmikan, Wali Kota Samarinda: Ini Milik Kita Semua

ANALITIK.CO.ID, sAMARINDA - Di sisa masa jabatan sebagai Wali Kota Samarinda Syaharie Jaang meresmikan Taman Odah Bekesah yang masuk pada rencana Proyek Kotaku tahun 2020 pada, Selasa (19/1/2021).

Pada sambutannya Syaharie Jaang sedikit mengenang proses pengerjaan taman hingga dapat rampung di awal tahun ini. Ia menyebut pengerjaan proyek sempat dihiasi masalah-masalah kecil. Namun hal tersebut sebut Jaang dapat teratasi dengan baik.

“Saya ingat beberapa waktu lalu itu ada riak-riak sedikit. Bahkan, dari Bank Dunia meminta kita untuk meyakinkan, jangan sampai dampak sosial ini tidak bisa diselesaikan dan ada hubungan yang tidak baik dengan masyarakat," ungkapnya.

Jaang mengimbau warganya untuk merawat Taman Odah Bekesah yang terletak di jalan Perniagaan, segmen Pasar Segiri.

"Sekali lagi dukungan masyarakat, jangan dicoret-coret, lampunya jangan diambil, kemudian jangan sampai pagarnya dijadikan jemuran. Jadi pemandangan yang tak elok dilihat. Ini adalah milik kita semua,” imbaunya

Selain itu orang nomor satu di Kota Tepian julukan Kota Samarinda ini berharap, dengan terwujudnya program Kotaku akan berdampak baik bagi keindahan kota Samarinda. Sekaligus untuk mengurangi dampak dari banjir di Kota Tepian.

“Program Kotaku Kota Tanpa Kumuh ini bukan hanya untuk keindahan kota, tetapi tak kalah pentingnya bahwa Sungai Karang Mumus adalah sungai yang besar, membelah kota-kota yang menjadi drainase, parit dan got besar. Jangan sampai di situ ada sampah, sedimentasi kedangkalannya tidak terkontrol,” ujarnya.

Walikota dua periode itu menjelaskan, diatas lahan seluas 2.400 meter persegi ini, terdapat sejumlah fasilitas yang turut dibangun oleh Kementerian PUPR melalui Badan Wilayah Sungai (BWS) Kaltim. Selain perpustakaan, Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang kini menjadi salah satu ikon Kota Tepian itu juga memiliki sejumlah fasilitas lain seperti bangku hingga toilet umum.

Taman Odah Bekesah yang dibangun lewat program Kotaku ini lanjut dikatakan Jaang akan dikelola oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Samarinda.

"Bahkan di dalam masa 6 bulan ada MoU yang mengharuskan RTH dikelola dengan baik sesuai dengan standar prosedur, dan SOP yang ada,” tambahnya.

Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Kalimantan Timur, Sandi Eko Purnomo menambahkan anggaran yang d untuk digelontorkan untuk pembangunan RTH dan turap Sungai Karang Mumus ini mencapai lebih dari Rp19 miliar. Dengan masa pengerjaan selama 418 hari.

“Ini masa pemeliharaan 6 bulan, jadi kira-kira sampai 30 Juni 2021 akan dilakukan pengawasan ketat," tutupnya.  (*)


Artikel Terkait