Penemuan sesosok mayat di dalam lambung kapal tongkang pada Kamis (21/1/2021) pagi kemarin membuat geger. Jajaran kepolisian dari unsur Polsek Samarinda Kota bersama Unit Inafis Polresta Samarinda dan sejumlah relawan menuju menuju area galangan kapal PT Menumbar Kaltim, Kelurahan Pulau Atas, Kecamatan Sambutan.

Ditemukan Sesosok Mayat di Dalam Lambung Kapal Tongkang di Samarinda

ANALITIK.CO.ID, SAMARINDA - Penemuan sesosok mayat di dalam lambung kapal tongkang pada Kamis (21/1/2021) pagi kemarin membuat geger. Jajaran kepolisian dari unsur Polsek Samarinda Kota bersama Unit Inafis Polresta Samarinda dan sejumlah relawan menuju menuju area galangan kapal PT Menumbar Kaltim, Kelurahan Pulau Atas, Kecamatan Sambutan.

Selain memastikan kebenaran informasi penemuan mayat itu, tujuan lain petugas gabungan yakni untuk mengecek kebenaran informasi tentang kecelakaan kerja yang terjadi di area galangan kapal itu. 

Hal itu benar adanya, diketahui seorang pekerja di perusahaan kapal tersebut telah tewas terkurung di lambung tongkang Marina Bay 101 berukuran 300 feet, yang  berada di area dok kapal.

Namun saat polisi tiba di TKP. Jasad pekerja galangan bernama Didik Eko Prasetyo Budi (34), warga Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur (Jatim) itu telah dikeluarkan dari buritan tongkar yang sengaja dibongkar untuk mengeluarkan jasad pria malang itu.

Didik diduga tewas kehabisan oksigen atau menghirup racun yang ada di dalam lambung tongkang.

Jasadnya tampak mulai membiru. Hal itu disebabkan jasad Didik sempat terkurung beberapa jam lamanya di dalam lambung tongkang. Tepatnya sejak Rabu (20/1/2021) lalu, hingga ditemukan kemarin pada pukul 09.00 Wita kemarin. 

Tak ada yang berani memberikan peryataan resmi terkait insiden tersebut. Beberapa pekerja yang memiliki jabatan di perusahaan galangan kapal itu memilih bungkam. Hal itupun sempat menyulitkan polisi untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut.

"Untuk saat ini kami belum memintai keterangan saksi secara resmi," tutur Kapolsek Samarinda Kota, AKP Aldy Harjasatya, Jumat (22/1/2021).

Meski begitu, Aldy membeberkan informasi yang didapatnya. Didik pada saat itu mengecek ke dalam tongkang untuk melakukan perbaikan kapal. 

"Kami belum bisa memastikan apakah kecekaan kerja atau bukan," jelas Aldy.

Sementara itu, usai dilakukan pemeriksaan di TKP. Jasad Didik selanjutnya oleh relawan Inafis dibawa ke kamar jenazah RSUD AW Sjahranie untuk dilakukan visum.

"Jadi, ini kami masih mau meminta keterangan dari saksi-saksi, sambil menunggu hasil visum. Karena tadi itu, masih mengurus jenazah dan langsung melakukan olah TKP," tandasnya. (*)


Artikel Terkait