Kabar gembira bagi kalangan Mahasiswa asal Kutai Kartanegara (Kukar), lantaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kukar akan membuka pendaftaran beasiswa.

Anggaran Beasiswa Asal Kukar Tahun Ini Menurun Drastis, Kesma Kesra Kukar: Tahun Ini Hanya Rp6 Miliar untuk D3 dan S1

 ANALITIK.CO.ID, TENGGARONG - Kabar gembira bagi kalangan Mahasiswa asal Kutai Kartanegara (Kukar), lantaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kukar akan membuka pendaftaran beasiswa.

"Mau kuliah dimanapun asalkan KTP Kukar, bisa mendaftar beasiswa reguler," kata Kepala Sub Bagian Kesejahteraan Masyarakat (Kesma) Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Kukar, Fidi Firdaus kepada tim redaksi.

Ia menyatakan, pada tahun ini hanya ada beasiswa reguler, kalau untuk beasiswa prestasi pada tahun ini ditiadakan karena pandemi covid-19. Beasiswa reguler tersebut untuk mahasiswa yang kurang mampu dan lainnya, namun pihaknya masih  membahas Peraturan Bupati (Perbub) yang akan mengatur hal itu lebih lanjut.

Kemudian, di dalam perbub tersebut meliputi persyaratan, jumlah kuota S1 dan D3, dan jumlah nominal yang akan diterima mahasiswa. Kemudian, untuk sistem pemberkasan dalam bentuk proposal discan dan setelah diterima, dilanjutkan dengan proposal dalam bentuk fisik menyusul.

"Inilah yang nantinya akan kami bahas di perbub, jadi belum tahu pendaftaran beasiswa kapan dibuka," ujarnya.

Fidi menyebutkan, bahwa pihaknya masih menunggu kepastian Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA), dan biasanya pendaftaran beasiswa dibuka pada semester ganjil lalu pendaftarannya dilakukan secara online.

Lanjutnya, untuk anggaran beasiswa pada tahun ini mengalami penurunan drastis yang biasanya sebesar Rp 20 miliar menjadi Rp 6 miliar saja, dikarenakan ada penurunan anggaran. 

"Pagu beasiswa tahun ini hanya Rp 6 Miliar untuk D3 dan S1, nilai itu sangat kecil yang dulu biasanya Rp 20 Miliar," sebutnya.

Ia menambahkan, tidak semua mahasiswa yang mengurus mendapatkan beasiswa tersebut karena ada nilai standar dengan IPK 3,00. Hal tersebut dilakukan agar memacu semangat belajar mahasiswa untuk belajar lebih giat lagi.

"Kalau diberi semua tanpa adanya batasan, mahasiswa akan jadi malas-malasan untuk kuliah," tutupnya. (*)


Artikel Terkait