Lagu Joko Tingkir Ngombe Dawet menuai protes dari warga Lamongan, terutama tokoh-tokoh pemuka agama.

Warga Lamongan Protes Lagu "Joko Tingkir Ngombe Dawet", Berikut Alasannya

ANALITIK.CO.ID - Lagu Joko Tingkir Ngombe Dawet menuai protes dari warga Lamongan, terutama tokoh-tokoh pemuka agama.

Warga Lamongan tidak terima sosok ulama besar Joko Tingkir dibuat parodi dalam lagu.

Pasalnya Joko Tingkir merupakan tokoh keagamaan besar.

Ia dulunya adalah guru para ulama di Nusantara.

Selain itu, Joko Tingkir pernah menjadi salah satu murid dari Raden Said alias Sunan Kalijaga.

Protes diterima salah satu seniman Lamongan Narto Widodo yang sempat ikut menyanyikan lagu tersebut.

Ia mengungkapkan banyak pemuka agama keberatan nama Joko Tingkir digunakan dalam lagu itu.

"Yang dipersoalkan para kiai itu adalah penggunaan kata Joko Tingkir dalam syair atau lirik lagu tersebut," ujar Narto Widodo, seperti diberitakan detikcom, Kamis (11/8).

Ia mengungkapkan masyarakat hingga pemuka agama pada dasarnya hanya mempermasalahkan penggunaan nama Joko tingkir, bukan lagu secara keseluruhan.

Sehingga, Narto berharap lirik lagu tersebut bisa diubah dengan menggunakan nama selain Joko Tingkir jika mau diputar atau dinyanyikan.

"Untuk aransemennya ini yang tetap dipakai, tapi kata Joko Tingkir inilah yang diubah liriknya, karena yang membuat tersinggung para kiai ya karena liriknya ini," jelasnya.

"Maka saya mengimbau pada seluruh artis dan seniman Lamongan untuk tidak menyanyikan lirik lagu tersebut sebagai bentuk takzim dan penghormatan kepada kiai." tegasnya.

Sebagaimana diketahui lagu Joko Tingkir Ngombe Dawet viral di media sosial.

Lagu tersebut kerap dijadikan latar video-video di TikTok maupun Reels.

Terkait hal itu, Narto meminta maaf kepada semua pihak karena abai mengenai sejarah Joko Tingkir dan sempat menyanyikan lagu tersebut.

"Saya atas nama Seniman Lamongan memohon maaf bila sudah terlanjur menyanyikan lagu Joko Tingkir dan membuat para kiai gusar karena ketidaktahuan kami atau kebodohan kami tentang sosok Joko Tingkir," ungkapnya.

Selain pemuka agama, anggota DPRD Lamongan Imam Fadli juga mempersoalkan penggunaan nama Joko Tingkir, sosok ulama yang begitu dihormati terutama di Lamongan.

Imam mengungkapkan, Joko Tingkir tidak hanya dikenal oleh masyarakat Lamongan, tapi juga dikenal oleh masyarakat sebagai sosok yang menurunkan banyak orang alim di tanah Jawa.

"Almarhum Gus Dur pernah berkisah tentang sosok Joko Tingkir yang tidak hanya Raja Pajang dan menantu Sultan Trenggono tapi juga sosok yang banyak menurunkan ulama di tanah Jawa. Sosok Joko Tingkir menjadi salah satu tokoh yang dihormati kebesaran dan kehebatannya dan menjadi teladan bersama," pungkasnya. (*)


Artikel Terkait